Minggu, 25 Desember 2011

Antara Sabar dan Sakit : Orang fasik menjadi Kekasih Allah

Dikalangan Bani israil ada lelaki fasik (gemar melakukan dosa) tidak pernah berhenti dari kejahatannya, sampai-sampai penduduk sekitar menjadi resah, dan satupun tidak ada yang berani meleerai. Semua penduduk hanya bisa berdoa kepada Alloh agar ia disadarkan. Sehingga akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as. yang memberitakan bahwa dikalangan bani israil ada lelaki fasik. Engkau harus mengusir pemuda itu agar kejahatannya tidak menimpa ke penduduk sekitar.

Nabi Musa as pun mengusir pemuda itu. namun si pemuda tetap berpindah-pindah desa dengan menyebar-nyebar kemungkaran. Dan sekali lagi Alloh mengeluarkan perintah untuk mengusir pemuda itu. Nabi Musa as pun mengusir si pemuda ke arah padang pasir. Disana tidak dijumpai satupun makhluk,tumbuh-tumbuhan atau hewan. Bahkan keluarganya pun jauh dari sisinya. Sampai akhirnya ia jatuh sakit keras. Dia terjatuh dan kepalanya tersungkur dipasir. Dia merintih " Andai ibuku ada disisi kepalaku, ia pasti merasa kasihan dan menangisi aku. Andai ayahku ada disini, ia pasti membantu menguruskan masalahku,andai isteriku disini, ia pasti menangisi kepergianku. Dan andai anak-anakku ada disini pula juga, ia pasti menangisi di belakang jenazahku sambil berdoa:" Ya Allah, ampunilah ayahku si pengembara yang tak berdaya, yang durhaka, yang fasik,dan yang terbuang dari negaranya, dari desa kedesa, dan sampai terasingkan pada padang yang luas. Dari sini ia keluar dari dunia menuju akherat dengan memutuskan segalanya".

Ya Allah, Engkau telah memisahkan aku dari kedua orangtuaku, anak-anakku dan isteriku. Namun janganlah Engkau putuskan Rahmat-Mu dariku. Engkau sudah membakar hatiku lantaran berpisah dengan mereka namun janganlah Engkau bakar aku dengan api neraka-Mu karena kedurhakaanku".

Maka saat itupun Allah mengutus para bidadari yang bisa menyerupai ibunya, isterinya, anak-anaknya dan menyerupai ayahnya. Mereka semua duduk disamping pemuda sambil menangis.

Pemuda itu merintih : " inikah ayahku, ibuku, isteriku dan anak-anakku sudah datang!". HAtinya langsung gembira. ia bisa mati ke rahmatulloh dalam keadaansuci dan terampuni.

Kemudian Allah Ta'ala menurunkan wahyu ke Nabi Musa as" Pergilah ke padang pasir ini dan ditempat ini, sebab disana telah wafat seorang wali(kekasih Allah) dari sekian waliyul-lloh. Hadirlah kesana, dan urus segala keperluannya".

Ketika Nami Musa as sampai disana, ia terhenyak dan melihat seorang pemuda yang dimaksud wali adalah pemuda yang dulu pernah terusir dari negaranya dengan perintah Allah jua. Nabi Musa as melihat sekitar jenazah pemuda ada beberapa bidadari.

Nabi Musa as berkata : " wahai Allah, bukankah pemuda ini yang pernah terusir dari negrinya atas perintah-Mu!'

Allah berfirman : " ini adalah Rahmat-Ku dan Pengampunan dari-Ku lantaran rintihannya dipadang luas, juga lantaran berpisahnya dengan tanah negrinya, berpisah dengan orangtuanya, anak-anaknya dan isterinya. lalu Aku mengutus beberapa bidadari untuk menyerupai semua keluarganya. Dan mereka semua ternyata iba melihat dia ditempat yang terpencil ini. Sebab ketahuilah bila seseorang mati ditempat yang terpencil, maka semua penghuni langit dan bumi menangis merasa kasihan pada dia : lantas Aku, Aku adalah dzat yang selalu menyayangi melebihi sayangnya mereka, apakah tidak seharusnya mengkasihani dia!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar